Artikel

Proses Panen Padi Tradisional Sampai Menjadi Beras



Indonesia kaya dengan sumber daya alam, salah satunya adalah alam yang terbuka, hal ini juga di manfaatkan baik oleh penduduk indonesia untuk bercocok tanam dan bertani. Banyak juga diantara memilih untuk bertani padi.

Beberapa bulan lalu Ola dan ayah pun juga ikut andil untuk mengikuti proses menanam padi di salah satu daerah di jawa barat, dari mulai membajak sawah, memilih benih padi, sampai kemudian di tanam secara mundur (nandur).

Bajak sawah ola

Memilih benih padi ola

Nandur sawah ola

MUSIM PANEN PADI

Tiba saatnya musim panen padi pada bulan ini (Juni), Ola dan ayah pun tidak mau ketinggalan beberapa ilmu dari proses memanen padi agar bisa juga berbagi ilmu dan keseruannya kepada teman – teman pembaca.

Ciri – ciri padi yang sudah siap untuk di panen biasanya berumur kisaran 125 – 150 hari, Atau bisa juga di lihat secara visual bila padi yang sudah merunduk dan berisi lalu mulai menguning atau keemasan sekitar 90 – 95%.

Pemandangan hamparan sawah ola

NGARIT PARE / MEMANEN PADI

Tahap Pertama adalah memotong tangkai padi dari rumpun yang masih tertanam di sawah, Masyarakat sekitar menyebut proses ini dengan “ngarit Pare” atau memotong tangkai padi, agar tak terluka oleh tangkai padi sebaiknya terlebih dahulu menggunakan sarung tangan. Caranya memotongnya ialah tangan kiri memegang rumpun padi dan tangan kanan memotong dari pangkal tangkai padi.

Ngarit padi ola

MENUMPUK PADI

Tahap Kedua ialah menumpuk tangkai padi yang sudah di potong, tidak asal menumpuk padi yang sudah di potong karena Gabah akan mudah terlepas dari tangkainya yang mengakibatkan kehilangan Gabah walapun rasionya tidak besar namun akan lumayan banyak jika terkumpul, maka cara penumpukan ini terlebih dahulu kita hamparkan terpal atau karung di bawahnya agar Gabah yang terlepas juga bisa ikut terbawa sebelum ketempat perontokan Gabah.

Menumpuk padi hasil panen ola

PERONTOKAN GABAH

Tahap Ketiga yaitu perontokan Gabah, Masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan istilah “Gebot Pare” yang arti dalam Bahasa indonesia adalah Gebot = Pukul, Pare = Padi, jadi “gebot pare” adalah proses memukul2 rumpun padi ke papan kayu yang sudah di buat menyerupai piramid agar Gabah Rontok atau terlepas dari tangkainya, carnaya mudah tingal memukul – mukul padi dan di putar - putar secara acak hingga Gabah rontok semuanya, lalu Gabah yang sudah rontok dipisahkan dari daun – daun yang juga ikut terlepas kemudian di masukan ked lam karung untuk selanjutnya tahap pengeringan.

Perontokan gabah ola

PENGERINGAN GABAH

Tahap Keempat adalah Pengeringan, ada dua cara yang bisa di lakukan dalam proses ini yaitu cara tradisional dengan menjemur Gabah di bawah sinar matahari selama 2 – 3 hari, jika panas matahari sedang terik makan menjemur cukup hanya dengan 2 hari. Cara yang kedua yaitu dengan alat pengering modern, cara ini cukup hanya dengan 1 kali pengeringan. Petani disini masih menggunakan cara yang pertama yakni dengan menjemur Gabah di bawah sinar matahari.

Ketika menjemur Gabah di hamparkan secara merata menggunakan garpu besar yang terbuat dari kayu dan sesekali Gabah di ratakan ulang agar kering secara merata untuk selanjutnya di giling ataupun untuk di simpan dalam jangka waktu yang lama.

Menjemur proses pengeringan gabah ola

Setelah di jemur Gabah masih harus di pisahkan dari sisa – sisa potongan daun yang kecil dengan cara di “tampi” atau di ayak. Proses ini harus memanfaatkan arah angin, caranya dengan membelakangi arah angin datang agar potongan daun kecil dan kotoran yang lainnya mudah terpisah itu karena beratnya lebih ringan dari Gabah itu sendiri.

Menampi padi ola

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

Setelah di jemur dan dipisahkan dari kotoran – kotoran, Tahap selanjutnya yaitu Penyimpanan Gabah, tahap ini adalah untuk menjaga dan mempertahankan kualitas Gabah dalam jangka waktu tertentu, penyimpanan Gabah bisa menggunakan wadah seperti karung plastik, karung goni dan sebagainya. Simpan di suhu dan tempat tertentu agar terhidar dari Jamur, serangga, dan kutu beras agar kualitas Gabah tidak menurun.

Pengemasan padi ola

PENGGILINGAN

Proses terakhir untuk menjadi beras yaitu adalah penggilingan Gabah, dalam proses ini petani kebanyakan sudah memakai alat modern yang mana ada tempat khusus untuk menggiling Gabah. Gabah yang siap di giling menurut petani disini sebaiknya paling sebentar di simpan selama dua hari maka Gabah sudah siap untuk di giling.

Tonton Proses Panen Padi bersama ola dan Ayah di Chanel Youtube Ola dengan judul “PANEN PADI DI SAWAH || Proses panen padi di jawa barat Ngarit, Gebot, Moe Pare dan Nampi” atau teman – teman bisa langsung klik tautan di bawah ini: